Senin, 09 Mei 2011
Sinopsis dan Resensi Untuk Artikel Jakarta Ohh Jakarta...
Jalan cerita yang saya tulis dalam artikel Jakarta Ohh Jakarta ini yaitu, kurang lebih mengenai carut marut keadaan di Jakarta yang saya ketahui dan saya dan cerita dari masyarakat, teman dan orang-orang sekitar. Dari pencopet yang banyak berkeliaran, pengemis-pengemis yang ada dijalan dan sekitar kita sampai masalah pendidikan yang masih tabu, padahal jakarta adalah Ibukota Indonesia, kota Metropolitan dan masih banyak lagi sebutan yang memegahkan kota Jakarta ini. Dalam tulisan saya ini saya ingin mengingatkan kepada masyarakat juga untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan kegiatannya di Jakarta ini dan sedikit mengkritik Pemda Jakarta untuk lebih memperhatikan seluk beluk permasalahan Ibukota Jakarta ini. Mungkin kurang lebih demikian saya dapat menjelaskan artikel tentang Jakarta Ohh Jakarta.. ini. Sekian dan Terima Kasih
Cara Makan dan Memesan Makanan Di Warteg (Warung Tegal) dan warung Nasi Lainnya
Jika kantong sedang kempes alias persediaan uang sudah menipis maka salah satu pilihan yang paling tepat untuk mengisi perut adalah dengan makan di warteg baik makan di warteg tersebut maupun dibungkus untuk dimakan di tempat lain. Pada umumnya harga makanan di warteg adalah murah meriah, namun terkadang harganya bisa tergantung dari banyak hal yang terkait dengan biatya operasional sebuah warteg, seperti lokasi yang strategis dan tingkat harga di daerah tersebut.
Sebelum membeli makanan di warteg sebaiknya anda melihat kondisi sekitar warteg. Apakah warteg tersebut bersih dan kondisi makanannya baik. Tinggalkan warteg apabila kondisi higienitasnya sangat buruk sekali. Namun yang perlu diperhatikan adalah memang kondisi warteg bila dibandingkan dengan restoran fastfood di mall sangat jauh sekali, sehingga titik berat higienitasnya adalah pada makanannya. Apakah makanannya masih segar dan tidak banyak lalat yang berkeliaran di sekitar makanan yang dijajakan.
Sesampainya di dalam warteg tunggu sampai penjaga warteg baik mbak-mbak atau mas-mas menyapa anda, atau jika tidak disapa anda dapat menegur penjaga warteg dengan "Makan Mbak/Mas" atau "Bungkus Mbak/Mas". Maka penjaga warteg akan dengan senang hati melayani anda. Ada dua kemungkinan, yaitu anda akan diambilkan makanan sesuai yang anda pesan atau anda mengambil sendiri sesuka hati anda. Apabila kemungkinan pertama yang ada, maka selanjutnya anda tinggal menentukan makanan apa yang akan anda beli baik untuk makan di tempat maupun dibawa pulang. Bila anda bawa pulang maka biasanya akan dibungkus di bungkus kertas coklat berlapis plastik yang umum digunakan untuk membungkus makanan basah. Selain itu jika memesan minuman biasanya akan di masukkan ke dalam plastik. Hati-hati jika airnya masih panas.
Terkadang makanan yang tersedia tidak banyak karena mungkin sudah habis ataupun memang sengaja memasak sedikit takut tidak habis. Dengan begitu maka pilihan variasi makanan yang mungkin anda akan makan semakin terbatas. Pilihlah kombinasi makanan yang menurut anda sesuai dengan selera. Apabila anda termasuk orang yang makan dengan porsi kecil, maka sebaiknya anda sejak awal hanya memesan nasi setengah saja.
Setelah hidangan tersedia maka anda dapat menyantap hidangan yang ada. Biasanya minuman akan datang setelah makanan dihidangkan. Umumnya gelas yang dipakai agak lusuh dan berisi air putih atau air teh tawar hangat. Jika anda ingin minuman yang lain hendaknya anda memesannya sejak awal sesuai dengan menu yang tersedia.
Pada saat makan anda diperbolehkan mengambil lauk pauk yang dapat dijangkau tanpa harus bilang kepada penjawa warung. Semua itu akan anda bayar kemudian. Pastikan anda mengingat apa-apa saja yang anda pesan atau ambil tadi. Setelah anda makan anda harus bilang kepada penjaga warung anda sudah selesai. Kemudian anda menyebutkan apa saja yang anda makan atau minum dan selanjutnya anda melakukan pembayaran seperti pada umumnya. Dan setelah selesai anda dapat istirahat sejenak dulu atau dapat meninggalkan warung tegal (warteg) atau warung nasi tersebut untuk melanjutkan aktivitas anda.
Sebelum membeli makanan di warteg sebaiknya anda melihat kondisi sekitar warteg. Apakah warteg tersebut bersih dan kondisi makanannya baik. Tinggalkan warteg apabila kondisi higienitasnya sangat buruk sekali. Namun yang perlu diperhatikan adalah memang kondisi warteg bila dibandingkan dengan restoran fastfood di mall sangat jauh sekali, sehingga titik berat higienitasnya adalah pada makanannya. Apakah makanannya masih segar dan tidak banyak lalat yang berkeliaran di sekitar makanan yang dijajakan.
Sesampainya di dalam warteg tunggu sampai penjaga warteg baik mbak-mbak atau mas-mas menyapa anda, atau jika tidak disapa anda dapat menegur penjaga warteg dengan "Makan Mbak/Mas" atau "Bungkus Mbak/Mas". Maka penjaga warteg akan dengan senang hati melayani anda. Ada dua kemungkinan, yaitu anda akan diambilkan makanan sesuai yang anda pesan atau anda mengambil sendiri sesuka hati anda. Apabila kemungkinan pertama yang ada, maka selanjutnya anda tinggal menentukan makanan apa yang akan anda beli baik untuk makan di tempat maupun dibawa pulang. Bila anda bawa pulang maka biasanya akan dibungkus di bungkus kertas coklat berlapis plastik yang umum digunakan untuk membungkus makanan basah. Selain itu jika memesan minuman biasanya akan di masukkan ke dalam plastik. Hati-hati jika airnya masih panas.
Terkadang makanan yang tersedia tidak banyak karena mungkin sudah habis ataupun memang sengaja memasak sedikit takut tidak habis. Dengan begitu maka pilihan variasi makanan yang mungkin anda akan makan semakin terbatas. Pilihlah kombinasi makanan yang menurut anda sesuai dengan selera. Apabila anda termasuk orang yang makan dengan porsi kecil, maka sebaiknya anda sejak awal hanya memesan nasi setengah saja.
Setelah hidangan tersedia maka anda dapat menyantap hidangan yang ada. Biasanya minuman akan datang setelah makanan dihidangkan. Umumnya gelas yang dipakai agak lusuh dan berisi air putih atau air teh tawar hangat. Jika anda ingin minuman yang lain hendaknya anda memesannya sejak awal sesuai dengan menu yang tersedia.
Pada saat makan anda diperbolehkan mengambil lauk pauk yang dapat dijangkau tanpa harus bilang kepada penjawa warung. Semua itu akan anda bayar kemudian. Pastikan anda mengingat apa-apa saja yang anda pesan atau ambil tadi. Setelah anda makan anda harus bilang kepada penjaga warung anda sudah selesai. Kemudian anda menyebutkan apa saja yang anda makan atau minum dan selanjutnya anda melakukan pembayaran seperti pada umumnya. Dan setelah selesai anda dapat istirahat sejenak dulu atau dapat meninggalkan warung tegal (warteg) atau warung nasi tersebut untuk melanjutkan aktivitas anda.
Senin, 04 April 2011
Tugas KLKP 04.04.2011
Tutik ( 10 % )
4/3 setor tunai 10 jt
8/3 produk debet tab.joko 5jt
12/3 pinbuk kredit;cek atun(BTN) 20jt
28/3 pinbuk debet deposito tono 8jt
29/3 pinbuk debet giro jeki 5jt
12/3’11
Siti BTN
Cek Tn.A 15jt Cek Atun 20jt
Cek Tn.B 14jt Cek Toni 12jt
Cek Tn.C 18jt Cek Dodi 3jt
B/G PT.Z 20jt B/G PT.F 10jt
B/G PT.X 25jt B/G PT.H 18jt
Nota kredit 25jt Nota kredit 15jt
Siti 1/3
A L
KAS 20jt Tab 150jt
R/K 43jt Giro 80jt
Loan 350jt Deposito 200jt
Other asset 37jt Capital 20jt
Tolakan
Cek Tn.A cek Toni
B/G PT.Z B/G PT.H
• TAB (10%); GIRO(8%); DEPOSITO(15%)
• KAS (10%); LRR (8%); ER (4%)
LDR (100%); KUK (20%)
• Kredit ( flat ; 17% )
• Pertanyaan : * portfolio ¼ ?
*TL ?
* Rekomendasi Growth ?
Jawaban !!!!
1. Rekap saldo
4/3 Kas 10jt
Tab 10jt
8/3 Kas 15jt
Tab 15jt
12/3 R/K BI 35jt
Tab 35jt
28/3 Tab 27jt
Deposito 27jt
29/3 Tab 22jt
Giro 22jt
Saldo akhir 27jt
2. Menang/kliring
Siti BTN
-15.000.000 +15.000.000
-14.000.000 +14.000.000
-18.000.000 +18.000.000
+20.000.000 -20.000.000
+15.000.000 -15.000.000
+25.000.000 -25.000.000
+20.000.000 -20.000.000
+12.000.000 -12.000.000
+3.000.000 -3.000.000
-10.000.000 +10.000.000
-18.000.000 +18.000.000
-15.000.000 +15.000.000
Siti 5.000.000 -5.000.000
A L
Kas 35jt tab 172jt
R/K BI 63jt giro 85jt
Loan 350jt dep 208jt
Other 37jt cap 20jt
485.000.000 485.000.000
4/3 setor tunai 10 jt
8/3 produk debet tab.joko 5jt
12/3 pinbuk kredit;cek atun(BTN) 20jt
28/3 pinbuk debet deposito tono 8jt
29/3 pinbuk debet giro jeki 5jt
12/3’11
Siti BTN
Cek Tn.A 15jt Cek Atun 20jt
Cek Tn.B 14jt Cek Toni 12jt
Cek Tn.C 18jt Cek Dodi 3jt
B/G PT.Z 20jt B/G PT.F 10jt
B/G PT.X 25jt B/G PT.H 18jt
Nota kredit 25jt Nota kredit 15jt
Siti 1/3
A L
KAS 20jt Tab 150jt
R/K 43jt Giro 80jt
Loan 350jt Deposito 200jt
Other asset 37jt Capital 20jt
Tolakan
Cek Tn.A cek Toni
B/G PT.Z B/G PT.H
• TAB (10%); GIRO(8%); DEPOSITO(15%)
• KAS (10%); LRR (8%); ER (4%)
LDR (100%); KUK (20%)
• Kredit ( flat ; 17% )
• Pertanyaan : * portfolio ¼ ?
*TL ?
* Rekomendasi Growth ?
Jawaban !!!!
1. Rekap saldo
4/3 Kas 10jt
Tab 10jt
8/3 Kas 15jt
Tab 15jt
12/3 R/K BI 35jt
Tab 35jt
28/3 Tab 27jt
Deposito 27jt
29/3 Tab 22jt
Giro 22jt
Saldo akhir 27jt
2. Menang/kliring
Siti BTN
-15.000.000 +15.000.000
-14.000.000 +14.000.000
-18.000.000 +18.000.000
+20.000.000 -20.000.000
+15.000.000 -15.000.000
+25.000.000 -25.000.000
+20.000.000 -20.000.000
+12.000.000 -12.000.000
+3.000.000 -3.000.000
-10.000.000 +10.000.000
-18.000.000 +18.000.000
-15.000.000 +15.000.000
Siti 5.000.000 -5.000.000
A L
Kas 35jt tab 172jt
R/K BI 63jt giro 85jt
Loan 350jt dep 208jt
Other 37jt cap 20jt
485.000.000 485.000.000
PENGERTIAN ANUITAS
Pengertian Anuitas
I. Pengertian
Anuitas : Cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang sama
Dalam Anuitas (A) 1. Angsuran (An)terkandung : -----
2. Bunga (Bn)-----
A = An + Bn
Contoh :
Seseorang meminjam Rp 100.000,00 dengan pengembalian sistem angsuran anuitas, setahun kemudian. Hutang tersebut akan diangsur selama 5 tahun dengan suku bunga 4 % per tahun. Setelah dihitung, pengembalian tiap tahun sejumlah Rp 22.462,71.
Buatlah tabel rencana angsuran !
Tabel Rencana Angsuran
Tahun Sisa hutang Anuitas : Rp 22.462,71 Sisa hutang
Ke- Awal tahun ke- Bunga akhir th ke- Angsuran akhir th ke- Akhir tahun ke-
1 Rp 100.000,00 Rp 4.000,00 Rp 18.462,71 Rp 81.537,29
2 Rp 81.537,29 Rp 3.261,49 Rp 19.201,22 Rp 62.336,07
3 Rp 62.336,07 Rp 2.493,44 Rp 19.969,27 Rp 42.366,80
4 Rp 42.366,80 Rp 1.694,67 Rp 20.768,04 Rp 21.598,76
5 Rp 21.598,76 Rp 863,95 Rp 21.598,76 Rp 0
A = A1+B1 = A2+B2 = A3+B3 = An + Bn
II. Rumus –Rumus
A. Mencari hubungan antara Angsuran dengan Angsuran yang berurutan
Pada akhir tahun I : A = A1 + B1
Pada akhir tahun II : A = A2 + B2
Pada akhir tahun III : A = A3 + B3
A1 + B1 = A2 + B2
A1 + Hb = A2 + (H-A1)b
A1 + Hb = A2 + Hb – A1b
A1 = A2 – A1b
A2 = A1 + A1b
A2 = A1 (1+b)
A2 + B2 = A3 + B3
A2 + (H - A1)b = A3 + (H − A1 – A2)b
A2 = A3 – A2b
A3 = A2 + A2b
A3 = A2(1+b)
Kesimpulan: Rumus mencari Angsuran ke-n, jika diketahui Angsuran sebelumnya
A = A (1+b)
atau
A = A (1+b)
Contoh :
Hutang sebesar Rp 100.000,00 akan dilunasi dengan sistem angsuran anuitas selama 4 tahun, dengan suku bunga 2% per tahun. Jika besarnya angsuran ke-2 adalah Rp 24.747,63, hitunglah besarnya angsuran ke-3.
Diketahui:
H : Rp 100.000,00
n : 4
b : 2 %
A2 : Rp 24.747,63
Ditanya : Angsuran ke-3 (A3)
Jawab. :
A = A (1+b)
A3 = A2 (1+0,02)
A3 = 24.747,63 (1,02)
A3 = 25.242,58
Besarnya angsuran ke-3 adalah Rp 25.242,58
B. Mencari Hubungan antara Angsuran ke-n dengan Angsuran I
A = A (1+b)
A2 = A1(1+b)
A3 = A2(1+b) A3 = A1(1+b) (1+b)
A3 = A1 (1+b)
A4 =A4 = A3(1+b) A1(1+b) (1+b)
A4 = A1(1+b)
Kesimpulan: Rumus mencari Angsuran ke-n, jika diketahui Angsuran pertama
A = A1 (1+b)
Atau:
A = A1(1+b)
I. Pengertian
Anuitas : Cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang sama
Dalam Anuitas (A) 1. Angsuran (An)terkandung : -----
2. Bunga (Bn)-----
A = An + Bn
Contoh :
Seseorang meminjam Rp 100.000,00 dengan pengembalian sistem angsuran anuitas, setahun kemudian. Hutang tersebut akan diangsur selama 5 tahun dengan suku bunga 4 % per tahun. Setelah dihitung, pengembalian tiap tahun sejumlah Rp 22.462,71.
Buatlah tabel rencana angsuran !
Tabel Rencana Angsuran
Tahun Sisa hutang Anuitas : Rp 22.462,71 Sisa hutang
Ke- Awal tahun ke- Bunga akhir th ke- Angsuran akhir th ke- Akhir tahun ke-
1 Rp 100.000,00 Rp 4.000,00 Rp 18.462,71 Rp 81.537,29
2 Rp 81.537,29 Rp 3.261,49 Rp 19.201,22 Rp 62.336,07
3 Rp 62.336,07 Rp 2.493,44 Rp 19.969,27 Rp 42.366,80
4 Rp 42.366,80 Rp 1.694,67 Rp 20.768,04 Rp 21.598,76
5 Rp 21.598,76 Rp 863,95 Rp 21.598,76 Rp 0
A = A1+B1 = A2+B2 = A3+B3 = An + Bn
II. Rumus –Rumus
A. Mencari hubungan antara Angsuran dengan Angsuran yang berurutan
Pada akhir tahun I : A = A1 + B1
Pada akhir tahun II : A = A2 + B2
Pada akhir tahun III : A = A3 + B3
A1 + B1 = A2 + B2
A1 + Hb = A2 + (H-A1)b
A1 + Hb = A2 + Hb – A1b
A1 = A2 – A1b
A2 = A1 + A1b
A2 = A1 (1+b)
A2 + B2 = A3 + B3
A2 + (H - A1)b = A3 + (H − A1 – A2)b
A2 = A3 – A2b
A3 = A2 + A2b
A3 = A2(1+b)
Kesimpulan: Rumus mencari Angsuran ke-n, jika diketahui Angsuran sebelumnya
A = A (1+b)
atau
A = A (1+b)
Contoh :
Hutang sebesar Rp 100.000,00 akan dilunasi dengan sistem angsuran anuitas selama 4 tahun, dengan suku bunga 2% per tahun. Jika besarnya angsuran ke-2 adalah Rp 24.747,63, hitunglah besarnya angsuran ke-3.
Diketahui:
H : Rp 100.000,00
n : 4
b : 2 %
A2 : Rp 24.747,63
Ditanya : Angsuran ke-3 (A3)
Jawab. :
A = A (1+b)
A3 = A2 (1+0,02)
A3 = 24.747,63 (1,02)
A3 = 25.242,58
Besarnya angsuran ke-3 adalah Rp 25.242,58
B. Mencari Hubungan antara Angsuran ke-n dengan Angsuran I
A = A (1+b)
A2 = A1(1+b)
A3 = A2(1+b) A3 = A1(1+b) (1+b)
A3 = A1 (1+b)
A4 =A4 = A3(1+b) A1(1+b) (1+b)
A4 = A1(1+b)
Kesimpulan: Rumus mencari Angsuran ke-n, jika diketahui Angsuran pertama
A = A1 (1+b)
Atau:
A = A1(1+b)
KALAH DAN MENANG KLIRING
Kalah dan Menang Kliring
SITI Jakarta Kasman Jakrta
Cek Tn. A Rp.10.000000 Cek Tn.Z Rp.12.000.000
BLG Ny. B Rp.15.000.000 BLG Ny.K Rp.11.000.000
Cek Tn. C Rp.4.000.000 Cek Ny.L Rp.13.000.000
Kiriman untuk Tn. Joko Rp.5.000.000 Kiriman untuk Tn.Joko Rp.14.000.000
Kiriman untuk Nn.Deli Rp.8.000.000 Kiriman untuk Tn.Jeky Rp.16.000.000
Nota kredit untuk PT.X Rp.50.000.000 Kiriman untuk PT.Y Rp.20.000.000
Tolak Tolak
Cek Tn.A Cek Tn.Z
Cek Nn.C BLG Ny.K
SOAL.
• Menang atau kalah kliring?
• Berapa nilai R/K pada Bi?
• Berapa Call many?
Keteragangan
• Siti = deposit Rp.150.000.000
• R/K pada Bi = 10%
• Karman = Rp.200.000.000
• R/K pada Bi = 12%
Jawab:
Siti Jakarta Karman Jakarta
( - )Rp.10.000.000 ( + )Rp.10.000.000
( - )Rp.15.000.000 ( + )Rp.15.000.000
( - )Rp.4.000.000 ( + )Rp.4.000.000
( + )Rp.8.000.000 ( - )Rp.5.000.000
( + )Rp.5.000.000 ( - )Rp.8.000.000
( + )Rp.50.000.000 ( - )Rp.50.000.000
( + )Rp.12.000.000 ( - )Rp.12.000.000
( + )Rp.11.000.000 ( - )Rp.11.000.000
( + )Rp.13.000.000 ( - )Rp.13.000.000
( - )Rp.14.000.000 ( + )Rp.14.000.000
( - )Rp.16.000.000 ( + )Rp.16.000.000
( - )Rp.20.000.000 ( - )Rp.20.000.000
( + )Rp.20.000.000 ( - )Rp.20.000.000
( + )Rp.11.000.000 ( - )Rp.11.000.000
SITI
Rp.15.000.000 :
- RR = 8% = Rp.12.000.000
- Excess Tesence = 20% = Rp. 3.000.000
Rp.15.000.000
( + ) Rp.11.000.000
Rp.26.000.000
Karman
RR = 8% = Rp.16.000.000
ER = 4% = Rp. 8.000.000
R/K pada Bi =Rp.24.000.000 – Rp.11.000.000
=Rp.13.000.000
Masih kurang Rp.3.000.000 ( ini yang disebut dengan Call Many )
A L
Kas =Rp. 6.000.000
R/K pada Bi =Rp. 23.000.000 Rp.150.000.000
Kredit =Rp.118.000.000
Call Many =Rp. 3.000.000
Jadi Siti bisa 16.25% dari 36.25% - 20% = 16.25%
Total bunga yang harus dibayar oleh Siti i1 = Rp.15.000.000
Tabungan Atun di Siti Jakarta i – 10%
2/3 Setoran tunai Rp.10.000.000 ( Bertambah )
5/3 Pinbuk kredit dari deposito Rp.15.000.000 ( Bertambah )
8/3 Pinbuk debet untuk Giro Z Rp. 5.000.000 ( Berkurang )
12/3 Pinbuk kredit cek Tn.L Rp.10.000.000 ( Bertambah )
18/3 Ambil Tunai Rp. 7.000.000 ( Berkurang )
21/3 Kirim untuk tab Q di Siti Rp. 5.000.000 ( Berkurang )
Rekapitulasi Saldo
2//3 Rp.10.000.000 Jb . Kas
Kr . Tab
5/3 Rp.25.000.000 Dg . Deposito
Kr . Tab
8/3 Rp.20.000.000 Dg . Tab
Kr . Giro
12/3 Rp.30.000.000 Dg . R/K kepada Bi
Kr . Tab
18/3 Rp.23.000.000 Dg . Tab
Kr . Kas
21/3 Rp.18.000.000 Dg . Tab
Kr . RAK
31/3 Rp.18.000.000 Saldo Akhir Atun pada bulan Maret
Saldo Tunai
5/3 10% x (5 – 2 ) x Rp.10.000.000
365
8/3 10% x (8 - 5 ) x Rp.25.000.000
365
12/3 10% x (12 - 8 ) x Rp.20.000.000
365
18/3 10% x (18 - 12 ) x Rp.30.000.000
365
21/3 10% x (21 - 18 ) x Rp.23.000.000
365
31/3 10% x (31 - 21 ) + 1 x Rp.10.000.000
365
∑Total Bunga = xxxxx
Saldo terendah Saldo Rata-rata
31/3 10% x (31 - 21 ) + 1 x Rp.10.000.000 31/3 10% x (31 - 21 ) x Rata-rata 365 365
SITI Jakarta Kasman Jakrta
Cek Tn. A Rp.10.000000 Cek Tn.Z Rp.12.000.000
BLG Ny. B Rp.15.000.000 BLG Ny.K Rp.11.000.000
Cek Tn. C Rp.4.000.000 Cek Ny.L Rp.13.000.000
Kiriman untuk Tn. Joko Rp.5.000.000 Kiriman untuk Tn.Joko Rp.14.000.000
Kiriman untuk Nn.Deli Rp.8.000.000 Kiriman untuk Tn.Jeky Rp.16.000.000
Nota kredit untuk PT.X Rp.50.000.000 Kiriman untuk PT.Y Rp.20.000.000
Tolak Tolak
Cek Tn.A Cek Tn.Z
Cek Nn.C BLG Ny.K
SOAL.
• Menang atau kalah kliring?
• Berapa nilai R/K pada Bi?
• Berapa Call many?
Keteragangan
• Siti = deposit Rp.150.000.000
• R/K pada Bi = 10%
• Karman = Rp.200.000.000
• R/K pada Bi = 12%
Jawab:
Siti Jakarta Karman Jakarta
( - )Rp.10.000.000 ( + )Rp.10.000.000
( - )Rp.15.000.000 ( + )Rp.15.000.000
( - )Rp.4.000.000 ( + )Rp.4.000.000
( + )Rp.8.000.000 ( - )Rp.5.000.000
( + )Rp.5.000.000 ( - )Rp.8.000.000
( + )Rp.50.000.000 ( - )Rp.50.000.000
( + )Rp.12.000.000 ( - )Rp.12.000.000
( + )Rp.11.000.000 ( - )Rp.11.000.000
( + )Rp.13.000.000 ( - )Rp.13.000.000
( - )Rp.14.000.000 ( + )Rp.14.000.000
( - )Rp.16.000.000 ( + )Rp.16.000.000
( - )Rp.20.000.000 ( - )Rp.20.000.000
( + )Rp.20.000.000 ( - )Rp.20.000.000
( + )Rp.11.000.000 ( - )Rp.11.000.000
SITI
Rp.15.000.000 :
- RR = 8% = Rp.12.000.000
- Excess Tesence = 20% = Rp. 3.000.000
Rp.15.000.000
( + ) Rp.11.000.000
Rp.26.000.000
Karman
RR = 8% = Rp.16.000.000
ER = 4% = Rp. 8.000.000
R/K pada Bi =Rp.24.000.000 – Rp.11.000.000
=Rp.13.000.000
Masih kurang Rp.3.000.000 ( ini yang disebut dengan Call Many )
A L
Kas =Rp. 6.000.000
R/K pada Bi =Rp. 23.000.000 Rp.150.000.000
Kredit =Rp.118.000.000
Call Many =Rp. 3.000.000
Jadi Siti bisa 16.25% dari 36.25% - 20% = 16.25%
Total bunga yang harus dibayar oleh Siti i1 = Rp.15.000.000
Tabungan Atun di Siti Jakarta i – 10%
2/3 Setoran tunai Rp.10.000.000 ( Bertambah )
5/3 Pinbuk kredit dari deposito Rp.15.000.000 ( Bertambah )
8/3 Pinbuk debet untuk Giro Z Rp. 5.000.000 ( Berkurang )
12/3 Pinbuk kredit cek Tn.L Rp.10.000.000 ( Bertambah )
18/3 Ambil Tunai Rp. 7.000.000 ( Berkurang )
21/3 Kirim untuk tab Q di Siti Rp. 5.000.000 ( Berkurang )
Rekapitulasi Saldo
2//3 Rp.10.000.000 Jb . Kas
Kr . Tab
5/3 Rp.25.000.000 Dg . Deposito
Kr . Tab
8/3 Rp.20.000.000 Dg . Tab
Kr . Giro
12/3 Rp.30.000.000 Dg . R/K kepada Bi
Kr . Tab
18/3 Rp.23.000.000 Dg . Tab
Kr . Kas
21/3 Rp.18.000.000 Dg . Tab
Kr . RAK
31/3 Rp.18.000.000 Saldo Akhir Atun pada bulan Maret
Saldo Tunai
5/3 10% x (5 – 2 ) x Rp.10.000.000
365
8/3 10% x (8 - 5 ) x Rp.25.000.000
365
12/3 10% x (12 - 8 ) x Rp.20.000.000
365
18/3 10% x (18 - 12 ) x Rp.30.000.000
365
21/3 10% x (21 - 18 ) x Rp.23.000.000
365
31/3 10% x (31 - 21 ) + 1 x Rp.10.000.000
365
∑Total Bunga = xxxxx
Saldo terendah Saldo Rata-rata
31/3 10% x (31 - 21 ) + 1 x Rp.10.000.000 31/3 10% x (31 - 21 ) x Rata-rata 365 365
SOAL ANUITAS
Soal Anuitas
1. Pada tanggal 20 Maret 2006 Tuan Andi mendapat persetujuan pinjaman investasi senilai Rp. 12.000.000, untuk jangka waktu 6 bulan. Bunga yang dibebankan sebesar 15%pa.
Pertanyaan : Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode flat, sliding rate dan annuitas
Dik. Pinjaman : Rp. 12.000.000
Jangka Waktu : 6 Bulan
Bunga : 15%
a. Metode Flat
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 : 6 = Rp. 2.000.000
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 0,5):6
= Rp. 150.000
Angsuran Pinjaman = Rp. 2.000.000 + Rp. 150.000 = Rp. 2.150.000
b. Metode Sliding Rate
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 : 6 = Rp. 2.000.000
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 150.000
Angsuran Bulan 1 = Rp. 2.000.000 + Rp. 150.000 = Rp. 2.150.000
Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 10.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 125.000
Angsuran Bulan 2 = Rp. 2.000.000 + Rp. 125.000 = Rp. 2.125.000
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 8.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 100.000
Angsuran Bulan 3 = Rp. 2.000.000 + Rp. 100.000 = Rp. 2.100.000
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 6.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 75.000
Angsuran Bulan 4 = Rp. 2.000.000 + Rp. 75.000 = Rp. 2.075.000
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 4.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 50.000
Angsuran Bulan 5 = Rp. 2.000.000 + Rp. 50.000 = Rp. 2.050.000
Angsuran Bunga Bulan 6 = (Rp. 2.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 25.000
Angsuran Bulan 6 = Rp. 2.000.000 + Rp. 25.000 = Rp. 2.025.000
c. Metode Anuitas
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 x 0,0125 x 1 = Rp. 2.089.125
0,0718
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 150.000
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.939.125 + Rp. 150.000
Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 10.060.875 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 125.760
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.963.365 + Rp. 125.760
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 8.097.510 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 101.218
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.987.907 + Rp. 101.218
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 6.109.603 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 76.370
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.012.755 + Rp. 76.370
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 4.096.848 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 51.210
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.037.915 + Rp. 51.210
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 2.058.933 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 25.736
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.063.389 + Rp. 25.736
Angsuran Bunga Bulan = Rp. 0
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.089.125 + Rp. 0
2. Pada tanggal 25 Maret 2006 PT. Andika Karya Tuan Andi mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 90.000.000, untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24% pa.
Pertanyaan : Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode flat, sliding rate dan annuitas
Dik. Pinjaman : Rp. 90.000.000
Jangka Waktu : 12 Bulan
Bunga : 24%
a. Metode Flat
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 : 12 = Rp. 7.500.000
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 180.000
Angsuran Pinjaman = Rp. 7.500.000 + Rp. 180.000 = Rp. 7.680.000
b. Metode Sliding Rate
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 : 12 = Rp. 7.500.000
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 180.000
Angsuran Bulan 1 = Rp. 7.500.000 + Rp. 180.000 = Rp. 7.680.000
Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 82.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 165.000
Angsuran Bulan 2 = Rp. 7.500.000 + Rp. 165.000 = Rp. 7.665.000
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 75.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 150.000
Angsuran Bulan 3 = Rp. 7.500.000 + Rp. 150.000 = Rp. 7.650.000
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 67.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 135.000
Angsuran Bulan 4 = Rp. 7.500.000 + Rp. 135.000 = Rp. 7.635.000
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 60.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 120.000
Angsuran Bulan 5 = Rp. 7.500.000 + Rp. 120.000 = Rp. 7.620.000
Angsuran Bunga Bulan 6 = (Rp. 52.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 105.000
Angsuran Bulan 6 = Rp. 7.500.000 + Rp. 105.000 = Rp. 7.605.000
Angsuran Bunga Bulan 7 = (Rp. 45.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 90.000
Angsuran Bulan 7 = Rp. 7.500.000 + Rp. 90.000 = Rp. 7.590.000
Angsuran Bunga Bulan 8 = (Rp. 37.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 75.000
Angsuran Bulan 8 = Rp. 7.500.000 + Rp. 75.000 = Rp. 7.575.000
Angsuran Bunga Bulan 9 = (Rp. 30.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 60.000
Angsuran Bulan 9 = Rp. 7.500.000 + Rp. 60.000 = Rp. 7.560.000
Angsuran Bunga Bulan 10 = (Rp. 22.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 45.000
Angsuran Bulan 10 = Rp. 7.500.000 + Rp. 45.000 = Rp. 7.545.000
Angsuran Bunga Bulan 11 = (Rp. 15.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 30.000
Angsuran Bulan 11 = Rp. 7.500.000 + Rp. 30.000 = Rp. 7.530.000
Angsuran Bunga Bulan 12 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 15.000
Angsuran Bulan 12 = Rp. 7.500.000 + Rp. 15.000 = Rp. 7.515.000
c. Metode Anuitas
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 x 0,02 x 1 = Rp. 8.488.800
0,212
1. Pada tanggal 20 Maret 2006 Tuan Andi mendapat persetujuan pinjaman investasi senilai Rp. 12.000.000, untuk jangka waktu 6 bulan. Bunga yang dibebankan sebesar 15%pa.
Pertanyaan : Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode flat, sliding rate dan annuitas
Dik. Pinjaman : Rp. 12.000.000
Jangka Waktu : 6 Bulan
Bunga : 15%
a. Metode Flat
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 : 6 = Rp. 2.000.000
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 0,5):6
= Rp. 150.000
Angsuran Pinjaman = Rp. 2.000.000 + Rp. 150.000 = Rp. 2.150.000
b. Metode Sliding Rate
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 : 6 = Rp. 2.000.000
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 150.000
Angsuran Bulan 1 = Rp. 2.000.000 + Rp. 150.000 = Rp. 2.150.000
Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 10.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 125.000
Angsuran Bulan 2 = Rp. 2.000.000 + Rp. 125.000 = Rp. 2.125.000
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 8.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 100.000
Angsuran Bulan 3 = Rp. 2.000.000 + Rp. 100.000 = Rp. 2.100.000
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 6.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 75.000
Angsuran Bulan 4 = Rp. 2.000.000 + Rp. 75.000 = Rp. 2.075.000
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 4.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 50.000
Angsuran Bulan 5 = Rp. 2.000.000 + Rp. 50.000 = Rp. 2.050.000
Angsuran Bunga Bulan 6 = (Rp. 2.000.000 x 0,15 x 30) : 360
= Rp. 25.000
Angsuran Bulan 6 = Rp. 2.000.000 + Rp. 25.000 = Rp. 2.025.000
c. Metode Anuitas
Angsuran Pokok = Rp. 12.000.000 x 0,0125 x 1 = Rp. 2.089.125
0,0718
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 12.000.000 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 150.000
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.939.125 + Rp. 150.000
Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 10.060.875 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 125.760
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.963.365 + Rp. 125.760
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 8.097.510 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 101.218
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 1.987.907 + Rp. 101.218
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 6.109.603 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 76.370
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.012.755 + Rp. 76.370
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 4.096.848 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 51.210
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.037.915 + Rp. 51.210
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 2.058.933 x 0,15 x 30) : 360 = Rp. 25.736
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.063.389 + Rp. 25.736
Angsuran Bunga Bulan = Rp. 0
Angsuran Pinjaman = Angsuran Pokok + Angsuran Bunga
Rp. 2.089.125 = Rp. 2.089.125 + Rp. 0
2. Pada tanggal 25 Maret 2006 PT. Andika Karya Tuan Andi mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 90.000.000, untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24% pa.
Pertanyaan : Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode flat, sliding rate dan annuitas
Dik. Pinjaman : Rp. 90.000.000
Jangka Waktu : 12 Bulan
Bunga : 24%
a. Metode Flat
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 : 12 = Rp. 7.500.000
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 180.000
Angsuran Pinjaman = Rp. 7.500.000 + Rp. 180.000 = Rp. 7.680.000
b. Metode Sliding Rate
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 : 12 = Rp. 7.500.000
Angsuran Bunga Bulan 1 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 180.000
Angsuran Bulan 1 = Rp. 7.500.000 + Rp. 180.000 = Rp. 7.680.000
Angsuran Bunga Bulan 2 = (Rp. 82.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 165.000
Angsuran Bulan 2 = Rp. 7.500.000 + Rp. 165.000 = Rp. 7.665.000
Angsuran Bunga Bulan 3 = (Rp. 75.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 150.000
Angsuran Bulan 3 = Rp. 7.500.000 + Rp. 150.000 = Rp. 7.650.000
Angsuran Bunga Bulan 4 = (Rp. 67.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 135.000
Angsuran Bulan 4 = Rp. 7.500.000 + Rp. 135.000 = Rp. 7.635.000
Angsuran Bunga Bulan 5 = (Rp. 60.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 120.000
Angsuran Bulan 5 = Rp. 7.500.000 + Rp. 120.000 = Rp. 7.620.000
Angsuran Bunga Bulan 6 = (Rp. 52.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 105.000
Angsuran Bulan 6 = Rp. 7.500.000 + Rp. 105.000 = Rp. 7.605.000
Angsuran Bunga Bulan 7 = (Rp. 45.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 90.000
Angsuran Bulan 7 = Rp. 7.500.000 + Rp. 90.000 = Rp. 7.590.000
Angsuran Bunga Bulan 8 = (Rp. 37.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 75.000
Angsuran Bulan 8 = Rp. 7.500.000 + Rp. 75.000 = Rp. 7.575.000
Angsuran Bunga Bulan 9 = (Rp. 30.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 60.000
Angsuran Bulan 9 = Rp. 7.500.000 + Rp. 60.000 = Rp. 7.560.000
Angsuran Bunga Bulan 10 = (Rp. 22.500.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 45.000
Angsuran Bulan 10 = Rp. 7.500.000 + Rp. 45.000 = Rp. 7.545.000
Angsuran Bunga Bulan 11 = (Rp. 15.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 30.000
Angsuran Bulan 11 = Rp. 7.500.000 + Rp. 30.000 = Rp. 7.530.000
Angsuran Bunga Bulan 12 = (Rp. 90.000.000 x 0,24 x 0,1) : 12
= Rp. 15.000
Angsuran Bulan 12 = Rp. 7.500.000 + Rp. 15.000 = Rp. 7.515.000
c. Metode Anuitas
Angsuran Pokok = Rp. 90.000.000 x 0,02 x 1 = Rp. 8.488.800
0,212
CATATAN
KLKP
Tgl : 21-03-2011
Asset Liabitis
Kas : 12.000.000 Tabungan : 40.000.000
R/K pd BI : 12.000.000 Giro : 20.000.000
Kredit Komersil : 50.000.000 Deposito : 40.000.000
KUK : 20.000.000
Other asset : 31.000.000 Capital : 25.000.000
Jumlah : 125.000.000 Jumlah : 125.000.000
Akun-akun 100% :
4/3 Setoran Tunai 5 Jt.
9/3 Pin Buk Kredit Giro Joko 3Jt.
15/3 Pinn Buk Kredit Cek Tuti (BCA) 5 Jt.
25/3 Pin Buk Debet deposito Joni 3 Jt.
Transaksi Kliring :
a. Cek Tn. Toni 3 Jt.
b.
B/G Tn. Ahmad 2 Jt
c. Nota kredit untuk deposito Joni 5 Jt.
d. Cek Tuti 3 Jt.
Untuk BCA :
a. Cek Totok untuk tabungan Aldo 2 Jt.
b. B/G Deti untuk deposito Tutik 5 Jt.
c. B/G Kina untuk deposito Zizi 10 Jt.
d. Nota kredit dari deposito Zizi 8 Jt.
e. Rekap saldo akun dari saldo awal ¼
f. Posisi kliring
g. Rekap saldo tabungan, giro, dan deposito ( 10%,3%,12%).
h. Neraca 1/4 ( ER:4%, Kas 10%, LDR 110%)
9/3 : 10%(9-4)x5 Jt : 365 = 6.849
4/3 : 10%(15-9)x5 Jt : 365 = 13.150
25/3 : 10%(25-15)x5 Jt : 365 = 35.616
31/3 : 10%(35-25)x5 Jt : 365 = 19.178
Jumlah
= 74.703 + 10 Jt = 10.074.793
Jika 1/3
4/3 Kas 3.000.000
Tabungan 3.000.000
9/3 Giro 3.000.000
Tabungan 3.000.000
15/3 R/K pd BI 5.000.000
Tabungan 5.000.000
25/3 Tabungan 3.000.000
Deposito 3.000.000
Kas + 5 Jt = 17 Jt
Tabungan + 5 Jt + 3 Jt + 3 Jt – 3 Jt = + 10 jt = 50 Jt
Giro – 3 Jt = 17 Jt
Deposito + 3 Jt = 43 Jt
R/K pd BI + 5 Jt = 17 jt + 6 jt = 23 Jt.
Masuk Keluar
-3 Jt +2 Jt
-2 Jt +5 Jt
+ 5 Jt +10 Jt
-3 Jt -8 Jt
Jumlah = -3 Jt Jumlah = +9 Jt
Masuk
Giro Toni 3.000.000
R/K pd BI 3.000.000
Giro Ahmad 2.000.000
R/K pd BI 2.000.000
R/K pd BI 5.000.000
Deposito 5.000.000
Giro Tutik 3.000.000
R/K pd BI 3.000.000
Keluar
R/k pd BI 2.000.000
Tabungan 2.000.000
R/K pd Bi 5.000.000
Deposito Tutik 5.000.000
R/K pd BI 10.000.000
Deposito Zizi 10.000.000
Deposito 8.000.000
R/K pd BI 8.000.000
NERACA :
GIRO
DEPOSITO
TABUNGAN
-3 Jt +5 Jt +2 Jt
-2 Jt +5 Jt
-3 Jt +10 Jt
-8 Jt
-8 Jt +12 Jt +2 Jt
Kas = 17 Jt
Tabungan = 52 Jt
Giro = 93 Jt
R/K pd BI = 23 Jt
Deposito = 55 Jt
Rekap Saldo :
A L
Kas 17 Jt Tab. 52 Jt
R/K pd BI 23 Jt Giro 9 Jt
Komersil 50 Jt Deposito 55 Jt
Kuk 20 Jt Capital 25 Jt
Other Asset 31 Jt
Jumlah = 141 Jt = 141 Jt
Akhir Bulan :
Tab. Atun : 74.793 + 10 Jt = 10.074.793
Tab. 42 Jt : 10%(31-1=1)x42 Jt : 365 = 356.712
Giro : 3%x(31-1+1)x93 Jt : 365 = 22.931
Deposito : 12%x(31-1+1)x55 Jt = 560.547
Jumlah = 940.190
Tabungan : 10.074.793 + 42.356.712 = 52.431.505
Deposito : 9.022.931
Deposito : 55.560.547
1/4
A L
Kas : 11.701.498 Tab : 52.431.505
R/K pd Bi : 14.041.787 Giro : 9.022.931
Komersil : 102.973.185 Deposito : 55.560.547
KUK : 15.743.296 Capital : 37.000.000
Other Asset :
JML : 154.459.766 JML : 142.014.983 = 154.459.766
Kredit = LDR 110%
110% = 142.014.983 x 100%
117.014.983 + 11.701.498
= 128.716.481 x 20%
Komersial : 102.973.185
KUK : 25.743.296
Tgl : 21-03-2011
Asset Liabitis
Kas : 12.000.000 Tabungan : 40.000.000
R/K pd BI : 12.000.000 Giro : 20.000.000
Kredit Komersil : 50.000.000 Deposito : 40.000.000
KUK : 20.000.000
Other asset : 31.000.000 Capital : 25.000.000
Jumlah : 125.000.000 Jumlah : 125.000.000
Akun-akun 100% :
4/3 Setoran Tunai 5 Jt.
9/3 Pin Buk Kredit Giro Joko 3Jt.
15/3 Pinn Buk Kredit Cek Tuti (BCA) 5 Jt.
25/3 Pin Buk Debet deposito Joni 3 Jt.
Transaksi Kliring :
a. Cek Tn. Toni 3 Jt.
b.
B/G Tn. Ahmad 2 Jt
c. Nota kredit untuk deposito Joni 5 Jt.
d. Cek Tuti 3 Jt.
Untuk BCA :
a. Cek Totok untuk tabungan Aldo 2 Jt.
b. B/G Deti untuk deposito Tutik 5 Jt.
c. B/G Kina untuk deposito Zizi 10 Jt.
d. Nota kredit dari deposito Zizi 8 Jt.
e. Rekap saldo akun dari saldo awal ¼
f. Posisi kliring
g. Rekap saldo tabungan, giro, dan deposito ( 10%,3%,12%).
h. Neraca 1/4 ( ER:4%, Kas 10%, LDR 110%)
9/3 : 10%(9-4)x5 Jt : 365 = 6.849
4/3 : 10%(15-9)x5 Jt : 365 = 13.150
25/3 : 10%(25-15)x5 Jt : 365 = 35.616
31/3 : 10%(35-25)x5 Jt : 365 = 19.178
Jumlah
= 74.703 + 10 Jt = 10.074.793
Jika 1/3
4/3 Kas 3.000.000
Tabungan 3.000.000
9/3 Giro 3.000.000
Tabungan 3.000.000
15/3 R/K pd BI 5.000.000
Tabungan 5.000.000
25/3 Tabungan 3.000.000
Deposito 3.000.000
Kas + 5 Jt = 17 Jt
Tabungan + 5 Jt + 3 Jt + 3 Jt – 3 Jt = + 10 jt = 50 Jt
Giro – 3 Jt = 17 Jt
Deposito + 3 Jt = 43 Jt
R/K pd BI + 5 Jt = 17 jt + 6 jt = 23 Jt.
Masuk Keluar
-3 Jt +2 Jt
-2 Jt +5 Jt
+ 5 Jt +10 Jt
-3 Jt -8 Jt
Jumlah = -3 Jt Jumlah = +9 Jt
Masuk
Giro Toni 3.000.000
R/K pd BI 3.000.000
Giro Ahmad 2.000.000
R/K pd BI 2.000.000
R/K pd BI 5.000.000
Deposito 5.000.000
Giro Tutik 3.000.000
R/K pd BI 3.000.000
Keluar
R/k pd BI 2.000.000
Tabungan 2.000.000
R/K pd Bi 5.000.000
Deposito Tutik 5.000.000
R/K pd BI 10.000.000
Deposito Zizi 10.000.000
Deposito 8.000.000
R/K pd BI 8.000.000
NERACA :
GIRO
DEPOSITO
TABUNGAN
-3 Jt +5 Jt +2 Jt
-2 Jt +5 Jt
-3 Jt +10 Jt
-8 Jt
-8 Jt +12 Jt +2 Jt
Kas = 17 Jt
Tabungan = 52 Jt
Giro = 93 Jt
R/K pd BI = 23 Jt
Deposito = 55 Jt
Rekap Saldo :
A L
Kas 17 Jt Tab. 52 Jt
R/K pd BI 23 Jt Giro 9 Jt
Komersil 50 Jt Deposito 55 Jt
Kuk 20 Jt Capital 25 Jt
Other Asset 31 Jt
Jumlah = 141 Jt = 141 Jt
Akhir Bulan :
Tab. Atun : 74.793 + 10 Jt = 10.074.793
Tab. 42 Jt : 10%(31-1=1)x42 Jt : 365 = 356.712
Giro : 3%x(31-1+1)x93 Jt : 365 = 22.931
Deposito : 12%x(31-1+1)x55 Jt = 560.547
Jumlah = 940.190
Tabungan : 10.074.793 + 42.356.712 = 52.431.505
Deposito : 9.022.931
Deposito : 55.560.547
1/4
A L
Kas : 11.701.498 Tab : 52.431.505
R/K pd Bi : 14.041.787 Giro : 9.022.931
Komersil : 102.973.185 Deposito : 55.560.547
KUK : 15.743.296 Capital : 37.000.000
Other Asset :
JML : 154.459.766 JML : 142.014.983 = 154.459.766
Kredit = LDR 110%
110% = 142.014.983 x 100%
117.014.983 + 11.701.498
= 128.716.481 x 20%
Komersial : 102.973.185
KUK : 25.743.296
TABEL ANUITAS
Tabel Anuitas
I. Pengertian
Anuitas : Cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang sama
Dalam Anuitas (A) 2. Bunga (Bn)1. Angsuran (An)-----terkandung : -----
A = An + Bn
Contoh :
Seseorang meminjam Rp 100.000,00 dengan pengembalian sistem angsuran anuitas, setahun kemudian. Hutang tersebut akan diangsur selama 5 tahun dengan suku bunga 4 % per tahun. Setelah dihitung, pengembalian tiap tahun sejumlah Rp 22.462,71.
Buatlah tabel rencana angsuran !
Tabel Rencana Angsuran
Tahun Sisa hutang Anuitas : Rp 22.462,71 Sisa hutang
Ke- Awal tahun ke- Bunga akhir th ke- Angsuran akhir th ke- Akhir tahun ke-
1Rp 100.000,00 Rp 4.000,00 Rp 18.462,71 Rp 81.537,29
2Rp 81.537,29 Rp 3.261,49 Rp 19.201,22 Rp 62.336,07
3Rp 62.336,07 Rp 2.493,44 Rp 19.969,27 Rp 42.366,80
4Rp 42.366,80 Rp 1.694,67 Rp 20.768,04 Rp 21.598,76
Rp 21.598,76 Rp 863,95 Rp 21.598,76 Rp 0
A = A1+B1 = A2+B2 = A3+B3 = An + Bn
I. Pengertian
Anuitas : Cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang sama
Dalam Anuitas (A) 2. Bunga (Bn)1. Angsuran (An)-----terkandung : -----
A = An + Bn
Contoh :
Seseorang meminjam Rp 100.000,00 dengan pengembalian sistem angsuran anuitas, setahun kemudian. Hutang tersebut akan diangsur selama 5 tahun dengan suku bunga 4 % per tahun. Setelah dihitung, pengembalian tiap tahun sejumlah Rp 22.462,71.
Buatlah tabel rencana angsuran !
Tabel Rencana Angsuran
Tahun Sisa hutang Anuitas : Rp 22.462,71 Sisa hutang
Ke- Awal tahun ke- Bunga akhir th ke- Angsuran akhir th ke- Akhir tahun ke-
1Rp 100.000,00 Rp 4.000,00 Rp 18.462,71 Rp 81.537,29
2Rp 81.537,29 Rp 3.261,49 Rp 19.201,22 Rp 62.336,07
3Rp 62.336,07 Rp 2.493,44 Rp 19.969,27 Rp 42.366,80
4Rp 42.366,80 Rp 1.694,67 Rp 20.768,04 Rp 21.598,76
Rp 21.598,76 Rp 863,95 Rp 21.598,76 Rp 0
A = A1+B1 = A2+B2 = A3+B3 = An + Bn
Selasa, 22 Februari 2011
Jakarta Oh Jakarta....
Kota Jakarta yang terlihat cantik dan modern ini di satu sisi ternyata masih menyimpan beberapa permasalahan sosial yang seharusnya dapat ditangani oleh Pemerintah, Pemerintah daerah dan oleh kita semua, jika kota ini memang tetap ingin menjadi Ibukota yang cantik,modern dan nyaman.
Ibukota Indonesia ini adalah kota dengan segudang problem sosial, seperti pencopet di bis-bis kota, pedagang kakilima di sepanjang pinggiran jalan, peminta-minta di setiap perempatan jalan, pengamen di tempat-trmpat makan yang mengganggu saat kita menyantap hidangan di sebuah Rumah makan dan ditempat-tempat lainnya, merupakan permasalahan yang tampaknya tidak akan pernah tuntas dan dapat diselesaikan.
Jadi apa yang harus dilakukan?
Mencopet sudah jelas merupakan tindakan kriminal yang sangat meresahkan, membikin orang tidak nyaman berada ditempat-tempat ramai seperti di bis-bis kota, mungkin sekarang memang sudah ada Trans Jakarta atau mungkin yang biasa disebut Busway, tapi toh masih banyak juga copet-copet yang bebas melakukan aksinya, bahkan banyak pelecehan seksual didalamnya. Ini harus segera ditangani.Aparat kepolisian dengan pakaian preman sekali-sekali menyamar di tempat-tempat umum dan sebagai penumpang bis kota atau Busway menangkap para pencopet tersebut dan para peresah tersebut. Kita sebagai penumpang harus kompak secara beramai-ramai menangkap jika ada pencopet ketahuan sedang beraksi, jangan hanya melihat dan diam saja karna takut, karna jika seperti itu akan semakin bebas si pelaku melakukannya dan tidak akan jera. Celakanya, jika para sopir bis dan kondektur tidak merasa bertanggung jawab menjaga keamanan didalam bisnya masing-masing. Apakah ini karena tidak berani atau malah ikut bekerjasama dengan para pencopet tersebut, jika itu benar, sangat tragis??
Jika kita amati di perempatan-perempatan jalan dikota Jakarta bahkan di pinggir Jakarta akan kita lihat kumpulan orang-orang yang terpinggirkan berusaha untuk mempertahankan hidup dengan berbagai cara yang mereka bisa lakukan. Jika kita lihat profesi mereka dapat dikelompokkan :
Pertama, orang yang usianya lebih lansia menjadi pengemis, jika dilihat dari usianya sebenarnya mereka sudah tidak layak bekerja lagi, tetapi karena tidak ada sumber penghidupan dan tidak ada jaminan sosial di masa tua mereka terpaksa harus melakukan itu.
Kedua, orang cacat seperti orang buta, orang yang tangan atau kakinya tidak normal karena penyakit tertentu terpaksa harus meminta-minta karena tidak mungkin lagi untuk melakukan pekerjaan.
Ketiga, orang dewasa sehat berbadan kekar tetapi tidak punya rasa malu untuk meminta-minta jelas orang ini adalah pemalas yang tidak mau bekerja.
Keempat, Ibu-ibu yang menggendong bayi atau menyuruh anak kecil meminta-minta dengan memanfaatkan bayi atau anak tersebut untuk menggugah rasa belaskasihan orang
Kelima, Para pemuda dengan cara sekedar mengelap sepeda motor atau kaca mobil yang belum tentu jadi bersih, merupakan pekerjaan tidak masuk akal yang mereka lakukan sekedar untuk dapat meminta-minta.
Keenam, Para pengamen yang membawa alat musik seadanya, jrang-jreng atau keplok-keplok tangan dan menyanyi sekenanya yang tidak enak didengar .
Dari sekian banyak problema yang terjadi di Jakarta tersebut, membuat masyarakat juga menjadi serba salah, kita harus memberi atau tidak :
Jika tidak kita seperti orang yang sangat pelit, uang yang hanya seratus-limaratus rupiah saja tidak mau memberikan.
Jika diberikan, kita ikut mendidik mereka untuk terus menjadi peminta-minta, apalagi terhadap anak anak yang seharusnya mereka masih sekolah.
Akan lebih terhormat jika mereka sebagai penjual koran dimana mereka akan mendapat uang dari orang-orang yang membutuhkan jasa mereka untuk membeli koran tersebut.
Mereka perlu mendapat penanganan dan santunan dari pemerintah serta pelatihan kerja bagi yang masih berusia muda.
Maka dari itu kita sebagai makhluk sosial sudah seharusnya intuk memperkuat iman, akhlak, dan ilmu agar dapat meredam atau menghilangkan semua problema-problema yang ada disekitar kita. Agama sangat penting diterapkan dan iman kan kepada kita masing-masing orang, agar melekat sampai akhir hayat. Pendidikan juga sangatlah penting, kita harus mencari ilmu, tidak hanya dari Guru disekolah atau Dosen dikampus, namun ada banyak ilmu yang dapat kita pelajari dari alam sekita, keadaan sekitan dan lain-lain.
Ibukota Indonesia ini adalah kota dengan segudang problem sosial, seperti pencopet di bis-bis kota, pedagang kakilima di sepanjang pinggiran jalan, peminta-minta di setiap perempatan jalan, pengamen di tempat-trmpat makan yang mengganggu saat kita menyantap hidangan di sebuah Rumah makan dan ditempat-tempat lainnya, merupakan permasalahan yang tampaknya tidak akan pernah tuntas dan dapat diselesaikan.
Jadi apa yang harus dilakukan?
Mencopet sudah jelas merupakan tindakan kriminal yang sangat meresahkan, membikin orang tidak nyaman berada ditempat-tempat ramai seperti di bis-bis kota, mungkin sekarang memang sudah ada Trans Jakarta atau mungkin yang biasa disebut Busway, tapi toh masih banyak juga copet-copet yang bebas melakukan aksinya, bahkan banyak pelecehan seksual didalamnya. Ini harus segera ditangani.Aparat kepolisian dengan pakaian preman sekali-sekali menyamar di tempat-tempat umum dan sebagai penumpang bis kota atau Busway menangkap para pencopet tersebut dan para peresah tersebut. Kita sebagai penumpang harus kompak secara beramai-ramai menangkap jika ada pencopet ketahuan sedang beraksi, jangan hanya melihat dan diam saja karna takut, karna jika seperti itu akan semakin bebas si pelaku melakukannya dan tidak akan jera. Celakanya, jika para sopir bis dan kondektur tidak merasa bertanggung jawab menjaga keamanan didalam bisnya masing-masing. Apakah ini karena tidak berani atau malah ikut bekerjasama dengan para pencopet tersebut, jika itu benar, sangat tragis??
Jika kita amati di perempatan-perempatan jalan dikota Jakarta bahkan di pinggir Jakarta akan kita lihat kumpulan orang-orang yang terpinggirkan berusaha untuk mempertahankan hidup dengan berbagai cara yang mereka bisa lakukan. Jika kita lihat profesi mereka dapat dikelompokkan :
Pertama, orang yang usianya lebih lansia menjadi pengemis, jika dilihat dari usianya sebenarnya mereka sudah tidak layak bekerja lagi, tetapi karena tidak ada sumber penghidupan dan tidak ada jaminan sosial di masa tua mereka terpaksa harus melakukan itu.
Kedua, orang cacat seperti orang buta, orang yang tangan atau kakinya tidak normal karena penyakit tertentu terpaksa harus meminta-minta karena tidak mungkin lagi untuk melakukan pekerjaan.
Ketiga, orang dewasa sehat berbadan kekar tetapi tidak punya rasa malu untuk meminta-minta jelas orang ini adalah pemalas yang tidak mau bekerja.
Keempat, Ibu-ibu yang menggendong bayi atau menyuruh anak kecil meminta-minta dengan memanfaatkan bayi atau anak tersebut untuk menggugah rasa belaskasihan orang
Kelima, Para pemuda dengan cara sekedar mengelap sepeda motor atau kaca mobil yang belum tentu jadi bersih, merupakan pekerjaan tidak masuk akal yang mereka lakukan sekedar untuk dapat meminta-minta.
Keenam, Para pengamen yang membawa alat musik seadanya, jrang-jreng atau keplok-keplok tangan dan menyanyi sekenanya yang tidak enak didengar .
Dari sekian banyak problema yang terjadi di Jakarta tersebut, membuat masyarakat juga menjadi serba salah, kita harus memberi atau tidak :
Jika tidak kita seperti orang yang sangat pelit, uang yang hanya seratus-limaratus rupiah saja tidak mau memberikan.
Jika diberikan, kita ikut mendidik mereka untuk terus menjadi peminta-minta, apalagi terhadap anak anak yang seharusnya mereka masih sekolah.
Akan lebih terhormat jika mereka sebagai penjual koran dimana mereka akan mendapat uang dari orang-orang yang membutuhkan jasa mereka untuk membeli koran tersebut.
Mereka perlu mendapat penanganan dan santunan dari pemerintah serta pelatihan kerja bagi yang masih berusia muda.
Maka dari itu kita sebagai makhluk sosial sudah seharusnya intuk memperkuat iman, akhlak, dan ilmu agar dapat meredam atau menghilangkan semua problema-problema yang ada disekitar kita. Agama sangat penting diterapkan dan iman kan kepada kita masing-masing orang, agar melekat sampai akhir hayat. Pendidikan juga sangatlah penting, kita harus mencari ilmu, tidak hanya dari Guru disekolah atau Dosen dikampus, namun ada banyak ilmu yang dapat kita pelajari dari alam sekita, keadaan sekitan dan lain-lain.
Senin, 21 Februari 2011
Iseng Dikit....!!
wahhh...akhirnya punya Blog baru jga dibikini sama cewe gw, memang ini bukan Blog pertama gw, tapi karna biang-biang males ada di jiwa gw, jadi blog sebelumnya ga pernah gw urusin, padahal Blog penting banget buat posting-postingan tugas gw, nahhh...karna ini Blog dibuatin sama cewe gw, mau apprecieate ni Blog(tau bener, tau nggak tuh b.inggrisnya..hahaa..)!!
Gw mau menceritakan keseharian gw aja dehh...!! biarpun menurut orang ga menarik, tapi buat gw sendiri kehidupan gw sendiri itu menarik..hha..!!
Dimulai dengan perkenalan dasar banget yang semua orang tau, Nama gw SIMON YAHYA, tapi bokap gw bilang kalo nama gw SIMON YAHYA RAWIS, ada RAWIS nya, biarpun bokap gw ngotot ada RAWIS nya, tapi gw jg ngotot kalo nama gw ga ada RAWIS nya, secara di akte lahir gw jg ga ada tuh nama RAWIS, yahh mungkin karna memang keluarga gw, khususnya Bokap gw orang Menado, jadi penting banget nama keluarga dicantumin diblakang nama, jauh dari nama-namaan, gw mau bilang nihh kalo gw masih muda n' ga tua-tua amat, biarpun muka gw tua kata temen2 gw yang banyak dosa itu!!
Gw lahir tanggal 21 Juli 1990, di Jakarta yang dulu belum banyak polusi, copet, jambret, banjir n kali ciliwung mungkin masih bisa dibuat minum waktu itu, tepatnya lagi dirumah sakit(bukan didukun atau semacamnya), rumah sakitnya gw lupa namanya, karna waktu itu gw baru lahir n belom bisa ngeliatin nama label rumah sakitnya dari depan, jadi gw dikamar bayi aja dehh kata nyokap gw..!!
Gw terlahir sebagai anak bontot dari 4 bersaudara, kakak pertama gw namanya Jemmy, trus yang kedua Linda n yang ketiga Bobby, ngeliatin ketiga kakak gw ini udah sukses semua kecuali kakak gw paling tercinta BOBBY, karna dia memang aga terbelakang, gw minder karna dua kakak gw ini Jemmy n Linda udah sukses dengan karirnya masing-masing, sedangkan gw nilai pas-pasan dikampus, tapi gw berlagak pinter aja lahh kalo ketemu kakak-kakak gw ini, biar mereka pikir otak gw setara sama mereka..!!
Layaknya manusia(biarpun kata temen-temen gw yang berdosa tadi itu gw kaya macan karna rambut gw yg gondrong n menjuntai ke kiri dan kekanan atau kaya kingkong karna badan gw memang aga besar, diluar itu gw tau mereka iri karna kekerenan gw), gw punya cewe, nahh yang buatin Blog ini nihh..!!
Nama nya Arditha Anggun, biarpun nyebelin n ambekan, tapi gw sayang banget sama dia karna perhatian super, ketulusan, n yang penting dia mau nerima gw apa adanya!!
Gw punya 3 macem hobby nihh, yang pertama Bermusik, tapi tau kenapa ga pernah langgeng sama band-band gw, trus futsal, gw jadi kiper di futsal jadi bahan gebokan pemain-pemain lain, yang penting happy, trus sama jeprat-jepret apa aja yang ada di depan gw, alias foto-foto, tapi yang disayangkan gw belum punya Kamera SLR nya, jadi minjem hape temen dulu aja deh, berhubung hape gw BB(Buatan Bakrie)
- ini yang gw maksud menjuntai nihhh :-)
- Nahh.. kalo ini orang tercinta, sama Arditha Anggun :-)
Gw punya panggilan sayang yang menurut gw keren buat dia, SAKACIBASAON, artinya SAyang KAngen CInta BAnget SAma OOn(oon panggilan sehari-hari dia juga dari gw), keren ga?? biasa aja yahh?? keren-kerenin ajalah tapi yahh....!!!
Keseharian gw ga ada yang spesial memang, tapi seru aja menurut gw SENDIRI, pagi kadang bangun pagi, kaddang bangun siaaaaang banget, nyokap suka nanya kalo gw bangun siang bgt, "mon, kamu ga kuliah??", dengan kebohongan yang menjiwai, gw menjawa dengan muda, "Iya, kuliah kok, tapi dosen yang pertama sakit, jadi mata kuliah yang terakhir/sore aja yang ada dosennya", entah udah berapa aja tuhh dosen yang gw bilang sakit..!!
Kalaupun gw brangkat ke kampus, belom tentu gw bisa sampe buka buku, duduk anteng dikelas, n dengerin dengan muka serius ocehan dosennya, pasti kalo ga kekostan gw(gw ngekost bareng 4 temen gw) molor lagi, gw tetep kekampus, tapi ga sampe kelas ketemu temen gw lahh di teras kampus atau entah dimana, kalo dah ketemu begitu, ujung-ujungnya nongkrong bareng-bareng lahh itu tanpa mengingat dosen dikelas sudah mencucurkan keringat nerangin materi..!!
Mending diisi sama hal yang positif dalam tongkrongan, yang ada ngecengin orang yang lewat dan semacamnya, ingat teman ngecengin orang itu ga dosa ko, asal kita ga ngerasa dosa, okehh..!!
Tapi ga semua hal di kehidupan gw negatif kaya di atas ko, gw orangnya juga ambisius dalm hal apapun n gw ga mau sesat dijalan, gw orangnya sering bertanya kalo ada hal yang ga gw ketahui, ya ga kebangetan juga kalo setiap apa-apa nanya..!!
Yahh.. itu mungkin yang gw bisa bagikan tentang gw, menarik kan, menarik lahh...!!
Well, dah dulu yahh, gw mau berangkat kuliah dulu lahh kali begitu..(soalnya gw nulis ini iseng nungguin dosen pertama yang pagi banget jam mata kuliah nya)..!!
Gw mau menceritakan keseharian gw aja dehh...!! biarpun menurut orang ga menarik, tapi buat gw sendiri kehidupan gw sendiri itu menarik..hha..!!
Dimulai dengan perkenalan dasar banget yang semua orang tau, Nama gw SIMON YAHYA, tapi bokap gw bilang kalo nama gw SIMON YAHYA RAWIS, ada RAWIS nya, biarpun bokap gw ngotot ada RAWIS nya, tapi gw jg ngotot kalo nama gw ga ada RAWIS nya, secara di akte lahir gw jg ga ada tuh nama RAWIS, yahh mungkin karna memang keluarga gw, khususnya Bokap gw orang Menado, jadi penting banget nama keluarga dicantumin diblakang nama, jauh dari nama-namaan, gw mau bilang nihh kalo gw masih muda n' ga tua-tua amat, biarpun muka gw tua kata temen2 gw yang banyak dosa itu!!
Gw lahir tanggal 21 Juli 1990, di Jakarta yang dulu belum banyak polusi, copet, jambret, banjir n kali ciliwung mungkin masih bisa dibuat minum waktu itu, tepatnya lagi dirumah sakit(bukan didukun atau semacamnya), rumah sakitnya gw lupa namanya, karna waktu itu gw baru lahir n belom bisa ngeliatin nama label rumah sakitnya dari depan, jadi gw dikamar bayi aja dehh kata nyokap gw..!!
Gw terlahir sebagai anak bontot dari 4 bersaudara, kakak pertama gw namanya Jemmy, trus yang kedua Linda n yang ketiga Bobby, ngeliatin ketiga kakak gw ini udah sukses semua kecuali kakak gw paling tercinta BOBBY, karna dia memang aga terbelakang, gw minder karna dua kakak gw ini Jemmy n Linda udah sukses dengan karirnya masing-masing, sedangkan gw nilai pas-pasan dikampus, tapi gw berlagak pinter aja lahh kalo ketemu kakak-kakak gw ini, biar mereka pikir otak gw setara sama mereka..!!
Layaknya manusia(biarpun kata temen-temen gw yang berdosa tadi itu gw kaya macan karna rambut gw yg gondrong n menjuntai ke kiri dan kekanan atau kaya kingkong karna badan gw memang aga besar, diluar itu gw tau mereka iri karna kekerenan gw), gw punya cewe, nahh yang buatin Blog ini nihh..!!
Nama nya Arditha Anggun, biarpun nyebelin n ambekan, tapi gw sayang banget sama dia karna perhatian super, ketulusan, n yang penting dia mau nerima gw apa adanya!!
Gw punya 3 macem hobby nihh, yang pertama Bermusik, tapi tau kenapa ga pernah langgeng sama band-band gw, trus futsal, gw jadi kiper di futsal jadi bahan gebokan pemain-pemain lain, yang penting happy, trus sama jeprat-jepret apa aja yang ada di depan gw, alias foto-foto, tapi yang disayangkan gw belum punya Kamera SLR nya, jadi minjem hape temen dulu aja deh, berhubung hape gw BB(Buatan Bakrie)
- ini yang gw maksud menjuntai nihhh :-)
- Nahh.. kalo ini orang tercinta, sama Arditha Anggun :-)
Gw punya panggilan sayang yang menurut gw keren buat dia, SAKACIBASAON, artinya SAyang KAngen CInta BAnget SAma OOn(oon panggilan sehari-hari dia juga dari gw), keren ga?? biasa aja yahh?? keren-kerenin ajalah tapi yahh....!!!
Keseharian gw ga ada yang spesial memang, tapi seru aja menurut gw SENDIRI, pagi kadang bangun pagi, kaddang bangun siaaaaang banget, nyokap suka nanya kalo gw bangun siang bgt, "mon, kamu ga kuliah??", dengan kebohongan yang menjiwai, gw menjawa dengan muda, "Iya, kuliah kok, tapi dosen yang pertama sakit, jadi mata kuliah yang terakhir/sore aja yang ada dosennya", entah udah berapa aja tuhh dosen yang gw bilang sakit..!!
Kalaupun gw brangkat ke kampus, belom tentu gw bisa sampe buka buku, duduk anteng dikelas, n dengerin dengan muka serius ocehan dosennya, pasti kalo ga kekostan gw(gw ngekost bareng 4 temen gw) molor lagi, gw tetep kekampus, tapi ga sampe kelas ketemu temen gw lahh di teras kampus atau entah dimana, kalo dah ketemu begitu, ujung-ujungnya nongkrong bareng-bareng lahh itu tanpa mengingat dosen dikelas sudah mencucurkan keringat nerangin materi..!!
Mending diisi sama hal yang positif dalam tongkrongan, yang ada ngecengin orang yang lewat dan semacamnya, ingat teman ngecengin orang itu ga dosa ko, asal kita ga ngerasa dosa, okehh..!!
Tapi ga semua hal di kehidupan gw negatif kaya di atas ko, gw orangnya juga ambisius dalm hal apapun n gw ga mau sesat dijalan, gw orangnya sering bertanya kalo ada hal yang ga gw ketahui, ya ga kebangetan juga kalo setiap apa-apa nanya..!!
Yahh.. itu mungkin yang gw bisa bagikan tentang gw, menarik kan, menarik lahh...!!
Well, dah dulu yahh, gw mau berangkat kuliah dulu lahh kali begitu..(soalnya gw nulis ini iseng nungguin dosen pertama yang pagi banget jam mata kuliah nya)..!!
LIKUIDITAS
Pengertian Likuiditas
Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Besarnya perbandingan / rasio terbaik antara aktiva lancar dengan utang lancar adalah sekitar
Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih gaik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga.
Dalam perbankan manajemen likuiditas adalah salah satu hal yang penting dalam memelihara kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Untuk itu setiap bank yang beroperasi sangat menjaga likuiditasnya agar pada posisi yang ideal. Dalam manajemen likuidtas bank berusaha untuk mempertahankan status rasio likuiditas, memperkecil dana yang menganggur guna meningkatkan pendapatan dengan resiko sekecil mungkin, serta memenuhi kebutuhan cashflownya.
Jadi tujuan manajemen likuiditas adalah mencapai cadangan yang dibutuhkan yang telah ditetapkan oleh bank sentral karena kalu tidak dipenuihi akan kena pinalti dari Bank sentral, kedua memperkecil dana yang menganggur karena kalau banyak dana yang menganggur akan mengurangi profitabilitas bank, dan mencapai likuiditas yang aman untuk menjaga proyeksi cashflow dalam kondisi yang sangat mendesak misalnya penarikan dana oleh nasabah, pengambilan pinjaman.
Dalam likuiditas terdapat dua resiko yaitu resiko ketika kelebihan dana dimana dana yang ada dalam bank banyak yang idle, hal ini akan menimbulkan pengorbanan tingkat bunga yang tinggi. Kedua resiko ketika kekurangan dana, akibatnya dana yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan kewajiban jangka pendek tidak ada. Dan juga akan mendapat pinalti dari bank sentral. Kedua keadaan ini tidak diharapkan oleh bank karena akan mengganggu kinerja keuangan dan kepercayaan masyarkat terhadap bank tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika bank mengharapkan keuntungan yang maksimal akan beresikopada tingkat likuiditas yang rendah atau ketika likuiditas tinggi berarti tingkat keuntungan tidak maksimal.disini tearjadi konflik kepentingan antara mempertahankan likuiditas yang tinggi dan mencari keuntungan yang tinggi.
Pengeleloan likuiditas sangat penting bagi bank terutama untuk mengatasi resiko likuiditas yang disebabkan oleh dua hal diatas. Untuk menjaga agar resiko likuiditas ini tidak terjadi kebijakan manajemen likuiditas yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga asset jangka pendek, seperti kas, memelihara earning assetnya yang dapat dijual dengan mudah dll.
Namun ketika resiko tersebut menjaga likuiditas tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bank. Pertama dengan melakukan transaksi di pasar uang antar bank (interbank call money market) yaitu penempatan dana (placement/leding) dan pinjaman dana (deposit/taken/borrowing) dalam rupiah atau dengan mata uang lainnya. Kedua dengan menempatkan dana di SBI (sertifikat bank Indonesia). Ketiga membeli surat berharga pasar uang (SBPU), keempat melalui transaksi pasar lewat broker. Dimana kesemuanya itu dalam bentuk kontrak pinjam atau utang. Dimana diwaktu jatuh tempo bank mendapatkan dananya kembali ditambah dengan bunga yang telah ditetapkan.
Pasar uang diatas sangat likuid untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya ketika kekurangan dana. Disamping itu juga aman unutuk menempatkan kelebihan dana sehingga dana yang idle dapat menghasilkan keuntungan bagi bank sehingga mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar bunga.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Besarnya perbandingan / rasio terbaik antara aktiva lancar dengan utang lancar adalah sekitar
Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih gaik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga.
Dalam perbankan manajemen likuiditas adalah salah satu hal yang penting dalam memelihara kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Untuk itu setiap bank yang beroperasi sangat menjaga likuiditasnya agar pada posisi yang ideal. Dalam manajemen likuidtas bank berusaha untuk mempertahankan status rasio likuiditas, memperkecil dana yang menganggur guna meningkatkan pendapatan dengan resiko sekecil mungkin, serta memenuhi kebutuhan cashflownya.
Jadi tujuan manajemen likuiditas adalah mencapai cadangan yang dibutuhkan yang telah ditetapkan oleh bank sentral karena kalu tidak dipenuihi akan kena pinalti dari Bank sentral, kedua memperkecil dana yang menganggur karena kalau banyak dana yang menganggur akan mengurangi profitabilitas bank, dan mencapai likuiditas yang aman untuk menjaga proyeksi cashflow dalam kondisi yang sangat mendesak misalnya penarikan dana oleh nasabah, pengambilan pinjaman.
Dalam likuiditas terdapat dua resiko yaitu resiko ketika kelebihan dana dimana dana yang ada dalam bank banyak yang idle, hal ini akan menimbulkan pengorbanan tingkat bunga yang tinggi. Kedua resiko ketika kekurangan dana, akibatnya dana yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan kewajiban jangka pendek tidak ada. Dan juga akan mendapat pinalti dari bank sentral. Kedua keadaan ini tidak diharapkan oleh bank karena akan mengganggu kinerja keuangan dan kepercayaan masyarkat terhadap bank tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika bank mengharapkan keuntungan yang maksimal akan beresikopada tingkat likuiditas yang rendah atau ketika likuiditas tinggi berarti tingkat keuntungan tidak maksimal.disini tearjadi konflik kepentingan antara mempertahankan likuiditas yang tinggi dan mencari keuntungan yang tinggi.
Pengeleloan likuiditas sangat penting bagi bank terutama untuk mengatasi resiko likuiditas yang disebabkan oleh dua hal diatas. Untuk menjaga agar resiko likuiditas ini tidak terjadi kebijakan manajemen likuiditas yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga asset jangka pendek, seperti kas, memelihara earning assetnya yang dapat dijual dengan mudah dll.
Namun ketika resiko tersebut menjaga likuiditas tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bank. Pertama dengan melakukan transaksi di pasar uang antar bank (interbank call money market) yaitu penempatan dana (placement/leding) dan pinjaman dana (deposit/taken/borrowing) dalam rupiah atau dengan mata uang lainnya. Kedua dengan menempatkan dana di SBI (sertifikat bank Indonesia). Ketiga membeli surat berharga pasar uang (SBPU), keempat melalui transaksi pasar lewat broker. Dimana kesemuanya itu dalam bentuk kontrak pinjam atau utang. Dimana diwaktu jatuh tempo bank mendapatkan dananya kembali ditambah dengan bunga yang telah ditetapkan.
Pasar uang diatas sangat likuid untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya ketika kekurangan dana. Disamping itu juga aman unutuk menempatkan kelebihan dana sehingga dana yang idle dapat menghasilkan keuntungan bagi bank sehingga mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar bunga.
KLIRING
» Kliring
Adalah sarana perhitungan warkat antar bank guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giro dalam satu wilayah kliring. Peserta kliring adalah bank-bank umum baik swasta maupun pemerintah yang berada dalam suatu wilayah kliring dimana untuk kepentingan penyelesaian transaksi
Di era tahun 1990-anyahya's Site sempat beredar isu ada satu bank swasta nasional yang diberitakan mengalami kalah kliring besar. Dan kondisi panik pun menerpa masyarakat khususnya mereka yang memiliki dana di bank tersebut. Untunglah ada tulisan di sebuah media massa nasional yang menegaskan bahwa kalah kliring dalam aktifitas perbankan itu sesuatu yang biasa. Bisa saja di satu hari sebuah bank mengalami kalah kliring besar, tapi keesokan harinya justru mengalami kondisi sebaliknya. Kepanikan nasabahpun mereda. Lalu apa yang dimaksud dengan kalah kliring ?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, arti kliring adalah pertukaran warkat (bisa berupa cek, giro/bilyet, nota debet/kredit dan lainnya) atau data keuangan elektronik antar peserta (bank) kliring baik atas nama peserta (bank) maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Jadi, jika ada peserta (bank) kliring yang mengalami kalah kliring itu artinya bank tersebut mendapat banyak kewajiban pembayaran ke sejumlah peserta (bank) kliring lainnya yang tak sebanding dengan hak (tagihan) pembayaran pada satu hari kerja kliring.
BI sebagaimana diamanatkan UU No.23 Tahun 1999 tentang BI yang telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2004, mendapatkan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (Pasal 8 butir b). UU ini juga memberi mandat ke BI untuk menyelenggarakan sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan valuta asing (pasal 16). Posisi BI adalah selaku penyelenggara sistem kliring. BI juga bisa menunjuk pihak lain selaku pelaksana kliring antarbank jika di daerah itu tidak ada kantor Bank Indonesia. Misalnya, BI menunjuk sebuah bank di kota Magelang sebagai pelaksana kliring di wilayah tersebut.
Lalu mengapa BI menyelenggararakan sistem kliring antar bank? Jawabnya untuk mempermudah cara pembayaran dalam rangka memperlancar transaksi perekonomian dengan perantaraan perbankan sebagai peserta kliring dan BI sebagai penyelenggara kliring. Dengan adanya kliring antarbank diharapkan pemakaian alat-alat lalu lintas pembayaran giral (cek, bilyet giro, nota debet, nota kredit dan lainnya) akan meningkat. Dari sini diharapkan akan terjadi lonjakan pula simpanan dana masyarakat di bank yang nantinya dapat dipakai untuk membiayai sektor-sektor produktif di masyarakat.
Sistem kliring yang dilaksanakan BI saat ini sudah dapat berlangsung secara nasional melalui Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Maksudnya, proses kliring baik kliring debet maupun kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Selain itu ada tiga sistem kliring lain yang lazim dikenal, yakni Sistem manual, Sistem Semi Otomasi, dan Sistem Otomasi. Kliring manual adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta kliring. Perhitungan kliring didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring.
Sedangkan sistem semi otomasi adalah kliring lokal yang perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi melalui alat bantu komputer. Namun pemilihan warkat tetap dilakukan secara manual oleh bank peserta kliring. Sementara sistem kliring lokal yang dalam perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilahan warkat dilakukan secara otomatis dengan bantuan komputer.
Dalam proses kliring terkadang ada warkat (bilyet giro atau cek) yang dikeluarkan seorang nasabah bank (penarik) ditolak oleh bank (tertarik) karena sejumlah sebab. Alasan yang kerap muncul adalah karena di rekening si penarik tak cukup dana untuk melakukan proses kliring. Jika si penarik tadi mengeluarkan kembali bilyet giro atau cek yang tak disertai dana yang cukup akan dikenakan sanksi masuk daftar hitam. Konsekuensi seseorang masuk dalam daftar hitam, ia tak bisa membuka rekening giro di bank manapun di satu wilayah untuk kurun waktu tertentu.
Adalah sarana perhitungan warkat antar bank guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giro dalam satu wilayah kliring. Peserta kliring adalah bank-bank umum baik swasta maupun pemerintah yang berada dalam suatu wilayah kliring dimana untuk kepentingan penyelesaian transaksi
Di era tahun 1990-anyahya's Site sempat beredar isu ada satu bank swasta nasional yang diberitakan mengalami kalah kliring besar. Dan kondisi panik pun menerpa masyarakat khususnya mereka yang memiliki dana di bank tersebut. Untunglah ada tulisan di sebuah media massa nasional yang menegaskan bahwa kalah kliring dalam aktifitas perbankan itu sesuatu yang biasa. Bisa saja di satu hari sebuah bank mengalami kalah kliring besar, tapi keesokan harinya justru mengalami kondisi sebaliknya. Kepanikan nasabahpun mereda. Lalu apa yang dimaksud dengan kalah kliring ?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, arti kliring adalah pertukaran warkat (bisa berupa cek, giro/bilyet, nota debet/kredit dan lainnya) atau data keuangan elektronik antar peserta (bank) kliring baik atas nama peserta (bank) maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Jadi, jika ada peserta (bank) kliring yang mengalami kalah kliring itu artinya bank tersebut mendapat banyak kewajiban pembayaran ke sejumlah peserta (bank) kliring lainnya yang tak sebanding dengan hak (tagihan) pembayaran pada satu hari kerja kliring.
BI sebagaimana diamanatkan UU No.23 Tahun 1999 tentang BI yang telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2004, mendapatkan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (Pasal 8 butir b). UU ini juga memberi mandat ke BI untuk menyelenggarakan sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan valuta asing (pasal 16). Posisi BI adalah selaku penyelenggara sistem kliring. BI juga bisa menunjuk pihak lain selaku pelaksana kliring antarbank jika di daerah itu tidak ada kantor Bank Indonesia. Misalnya, BI menunjuk sebuah bank di kota Magelang sebagai pelaksana kliring di wilayah tersebut.
Lalu mengapa BI menyelenggararakan sistem kliring antar bank? Jawabnya untuk mempermudah cara pembayaran dalam rangka memperlancar transaksi perekonomian dengan perantaraan perbankan sebagai peserta kliring dan BI sebagai penyelenggara kliring. Dengan adanya kliring antarbank diharapkan pemakaian alat-alat lalu lintas pembayaran giral (cek, bilyet giro, nota debet, nota kredit dan lainnya) akan meningkat. Dari sini diharapkan akan terjadi lonjakan pula simpanan dana masyarakat di bank yang nantinya dapat dipakai untuk membiayai sektor-sektor produktif di masyarakat.
Sistem kliring yang dilaksanakan BI saat ini sudah dapat berlangsung secara nasional melalui Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Maksudnya, proses kliring baik kliring debet maupun kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Selain itu ada tiga sistem kliring lain yang lazim dikenal, yakni Sistem manual, Sistem Semi Otomasi, dan Sistem Otomasi. Kliring manual adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta kliring. Perhitungan kliring didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring.
Sedangkan sistem semi otomasi adalah kliring lokal yang perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi melalui alat bantu komputer. Namun pemilihan warkat tetap dilakukan secara manual oleh bank peserta kliring. Sementara sistem kliring lokal yang dalam perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilahan warkat dilakukan secara otomatis dengan bantuan komputer.
Dalam proses kliring terkadang ada warkat (bilyet giro atau cek) yang dikeluarkan seorang nasabah bank (penarik) ditolak oleh bank (tertarik) karena sejumlah sebab. Alasan yang kerap muncul adalah karena di rekening si penarik tak cukup dana untuk melakukan proses kliring. Jika si penarik tadi mengeluarkan kembali bilyet giro atau cek yang tak disertai dana yang cukup akan dikenakan sanksi masuk daftar hitam. Konsekuensi seseorang masuk dalam daftar hitam, ia tak bisa membuka rekening giro di bank manapun di satu wilayah untuk kurun waktu tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)